Ini adalah foto bunga boroco yang aku ambil gambarnya di pekarangan rumah mertuaku di Ponorogo, Jawa Timur.
Bunga boroco ini mempunyai nama ilmiah Celosia argentea Linn. Sedangkan nama sinonimnya adalah Celosia linearis Sweet dan Celosia magaritacea Linn.
Di Indonesia, bunga ini mempunyai beberapa nama, antara lain: boroco, sangsri (Sunda); sangsri, cuca (Jawa); bayam ekor belanda (Pantai Timur Sumatera); bayam kucing (Maluku); kuntha (Kangean); baya kasubiki (Ternate).
Sedangkan beberapa nama asingnya adalah Qing xiang zi (China); wild coxcomb, quail grass (Inggris).
Klasifikasi Ilmiah Boroco adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus: Celosia
Spesies: Celosia argentea Linn.
Boroco ini merupakan tanaman obat ya. Dibawah ini ada beberapa resep herbal tradisional yang mengunakan boroco untuk mengobati beberapa macam penyakit, antara lain:
1. Radang kornea (Keratitis): Rebus biji boroco (15 gram) dan hati ayam (2 pasang) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, bagi air saringannya menjadi 3 bagian. Minum pada pagi, siang dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas. Hati ayamnya boleh dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Rebus biji boroco (15-30 gram) dengan 1 gelas air sampai airnya tersisa 1/2 gelas air. Setelah diingin, saring dan bagi menjadi 2 airnya sama banyak. Minum pada pagi dan sore hari sebelum makan.
3. Muntah darah: Rebus bunga boroco segar (30 - 60 gram) ditambah daging secukupnya dengan 3 gelas air sampai dagingnya matang seperti sup. Setelah dingin, minum airnya.
4. Obat cuci mata: Rebus bunga boroco yang telah dicuci bersih. Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk obat cuci mata (setelah disaring dengan kertas saring/kapas).
5. Keputihan: Rebus bunga boroco (60 gram) dan daging (60 gram) dengan 3 gelas air sampai dagingnya matang. Setelah dingin, minum air rebusannya dan dagingnya bisa dimakan.
CATATAN : a) Jika tekanan bola mata tinggi (glaucoma), jangan minum air rebusan boroco. b) Biji boroco bekerja pada penyakit mata karena berkhasiat anti radang pada mata (ophthalmic antiphlogistic) dan astringen pada radang conjungtiva mata (astringent in conjunctivitis).
Referensi:
IPTEKnet, Sentra Informasi IPTEK
PLANTAMOR, situs dunia tumbuhan
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 3 - dr. Setiawan Dalimartha
0 komentar:
Posting Komentar