dulu aku pohon perkasa……
yang tumbuh di sudut desa……
kini………….
masa menggerogotiku
hujan badai menghantamku…..
kini………….
aku sebatang pohon tua…..
yang tumbuh di sudut desa….. menanti usia…….
jauh….
jauh di hadapanku……
dalam pelukan semesta…..
tersaruk saruk anak manusia
memberi hidup…..
ladang ladang susah……
benih bunga liar berkecambah…..
perlahan tapi pasti………………
kini…….
aku tersenyum…….
dia tersenyum……..ceria menapak langkah……
dunia dalam genggamannya.
msb234
*****catatan: catatan puisi ini ada dalam note ayahku di Facebook, tertanggal ‘Saturday, 30 May 2009 at 23:56’.
0 komentar:
Posting Komentar