Tidak diragukan lagi, fitnes membuat wanita menjadi lebih kuat. Dengan menjadi lebih kuat, maka resiko cidera karena melakukan pekerjaan sehari-hari menjadi lebih kecil. Sebuah penelitian menunjukan bahwa latihan beban dengan tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi mampu meningkatkan 30-50% kekuatan wanita.
2. Menurunkan lemak tubuh
Menurut penelitian Wayne Westcott, Phd, dari South Shore YMCA di Quincy, Massachusetts, wanita yang melakukan latihan beban dengan dumbbell dan barbell sebanyak 2-3 kali dalam seminggu selama 2 bulan akan mendapatkan 2 pounds otot di sekujur tubuhnya, dan disaat yang bersamaan akan kehilangan 3.5 pounds lemak tubuh. Untuk setiap pound otot yang dimiliki, maka akan ada penambahan pembakaran kalori 35-50 kalori sepanjang hari tanpa melakukan apa-apa.
3. Kuat tanpa menjadi besar
Penelitian juga menunjukan bahwa otot wanita tidak dapat menjadi besar seperti pria setelah melakukan latihan beban. Hal ini dikarenakan wanita memiliki 10-30 kali lebih sedikit hormon dibanding pria. Pada wanita yang dominan dimilikinya adalah hormon estrogen. Hormon testosterone pada wanita hanya 1% dari pria.
4. Resiko sakit jantung menurun
Menurut Dr Barry A Franklin (William Beaumont Hospital, Royal Oak, Michigan) latihan beban dapat memperbaiki performa cardiovascular, antara lain turunnya kolesterol LDL dan meningkatnya kolesterol HDL, turunnya tekanan darah, jantung dan paru-paru lebih efisien dalam menggunakan oksigen yang ada, penyaluran nutrisi ke seluruh tubuh menjadi lebih baik. Ukuran otot jantung akan membesar karena tuntutan fisik dalam memompa sejumlah besar darah di tubuh dan nafas pun akan menjadi lebih kuat disaat berlari menaiki tangga.
5. Resiko diabetes menurun
Dr Franklin juga mengatakan latihan beban bisa mempengaruhi cara seseorang memproses kadar gula dalam tubuhnya, yang menyebabkan resiko diabetes menurun. Latihan beban bisa meningkatkan penggunaan glukosa dalam tubuh 23% dalam kurun waktu 4 bulan. Seorang binaragawan asal Bandung – Dadang – berhasil melawan penyakit diabetesnya dengan berlatih beban dan berhasil mendapatkan prestasi di tingkat nasional.
6. Mampu membuang racun di tubuh
Demikian menurut Dr Hario Tilarso, SpKo, FASCM (Doketr resmi Sea Games Indonesia). Kemampuan membuang racun didalam tubuh juga meningkat dengan melakukan aerobic. 70% racun itu bisa dibuang dari tubuh melalui nafas. Jika kemampuan membuang racun melalui nafas tidak meningkat maka organ lain (terutama ginjal) harus bekerja lebih keras untuk dapat membuang racun yang ada dalam tubuh.
7. Resiko cidera, sakit punggung dan persendian menurun
Latihan beban mampu membentuk jaringan otot yang menghubungkan antar anggota tubuh sekaligus meningkatkan kestabilan persendiannya. Hasil penelitian selama 12 tahun menunjukan bahwa dengan melatih otot punggung bawah maka resiko cidera pada bagian punggung bawah berkurang sampai 80%.
8. Meningkatkan kemampuan atletik
Dengan berlatih beban, kemampuan atletik tubuh semakin meningkat sehingga dapat mengurangi tingkat kelelahan dan meningkatkan kualitas kemampuan pada aktifitas atau olahraga yang lain.
9. Menurunkan resiko osteoporosis
Latihan beban bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mempercantik bentuk tulang sampai 13% dalam jangka waktu 6 bulan. Untuk hasil terbaik bisa mengkombinasikan dengan konsumsi suplemen kalsium dalam jumlah yang sesuai. Latihan beban bisa menjadi solusi sehat untuk melawan osteoporosis.
10. Menaikan level metabolisme tubuh
Menurut penelitian R Scott Van Zant, Ph.D., dari Northern Arizona University’s Department of Health, Physical education, Exercise Science and Nutrition, latihan beban dikombinasikan dengan aerobic mampu menaikan level metabolisme tubuh sebesar 10%. Jika level metabolisme tubuh meningkat, maka kita bisa makan lebih banyak kalori tanpa takut mengalami kenaikan berat badan.
11. Mengatasi depresi
Baik aerobic maupun latihan beban, keduanya dapat menurunkan tingkat depresi dengan merangsang produksi zat kimia otak seperti endorphin, adrenaline, serotonin, dan dopamine. Kesemuanya memberikan efek rasa nyaman. Itulah sebabnya mengapa para olahragawan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak berolahraga. Semakin tinggi intensitas olahraga, akan semakin baik kesehatan emosi mental pelakunya, dan semakin nyaman juga tidurnya. Sebuah penelitian di Harvard menunjukan latihan beban selama 10 minggu berhasil menurunkan tingkat depresi lebih baik ketimbang berkonsultasi dengan seorang Psikiater. Percaya diri merupakan faktor penentu dalam melawan depresi.
12. Tak ada kata terlambat
Wanita yang berumur 70 sampai 80-an tahun telah terbukti mampu meningkatkan kekuatan yang berarti melalui latihan beban. Peningkatan kekuatan semacam ini dimungkinkan untuk segala usia.
(sumber: Reps, Desember 2005)
0 komentar:
Posting Komentar