Adik perempuanku yang sedang dalam perantauan dan bekerja sebagai perawat di Jepang mengirimkan sebuah puisi tentang kerinduannya terhadap sang ibu tersayang pada hari ibu 2008 yang lalu.
Rindu IbundaPuisi Rindu Ibunda ini dikirimkan oleh adikku ke alamat email bapakku pada hari Minggu, 22 desember 2008, 4.39 PM
Ibunda...
Di tirai pagi kubersandar pada dinding kesedihan
Di senandung alam kuberbaring pada rajutan kerinduan
Ibunda....
Telah jauh jarak antara kutub-kutub tubuh kita
Membentang kerinduan di dalam anak-anak sungai di ujung mata kita
Ibunda...
Coba kukumpulkan keindahan dunia untuk ganti hadirmu
Coba kupilah yang terbaik untuk isi kerinduanku
Tapi bunda...
Dunia takkan mampu menggantikanmu
Pilahan yang terbaik takkan lagi coba kuisi dalam rinduku
Dunia...
Ah… apalah arti dunia ketika surgapun di telapak kakimu
Menopang segala yang ada di tubuh, hati dan luangan kasih sayangmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam rahimmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam gendonganmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam pangkuanmu
Hingga derita kau rasa indah demi anandamu
Lalu.....kenapa hanya rindu yang ananda punya untuk ibunda
Tidak bunda...
Rindu ini hadir dalam Doa anandamu
Agar surga selalu hadir untukmu
Bukan hanya di telapak kakimu
Toyota, 22 Desember 2008 (merindumu Ibunda..penuh cinta..penuh sayang...)
Ibuku menitikan airmata haru saat membacanya.
0 komentar:
Posting Komentar